HTML

HTML/JavaScript

Kamis, 17 Maret 2016

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Manajemen sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang sejak akhir abad ke-19. pada awal perkambangannya, manajemen merupakan seni dan keterampilan yang berkembang dinamis s ebagai bagian dari peredaban manusia. secara historis, perkembangan peredaban manusia tidak terlepas dari praktik manajemen. 

Perkembangan manajemen sebagai seni dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu sebagai berikut
1. fase prasejarah
    Adalah fase yang dicirikan oleh belum adanya bukti-bukti ilmiah tentang eksistensi dan peran peredaban manusia pada masa itu. Ada yang mengatakan bahwa fase sejarah diindikasikan oleh ''belum adanya kebudayaan'':yang artinya tidak ada bukti-bukti yang objektif, faktusl, dsn berbagai dokumen sejarah lainnya yang memberikan informasi tentang keeberadaan manusia dengan karya ciptanya. Akan tetapi, fase prasejarah pada kenyataan dicatat sebagai bagian dari perjalanan sejarah, jadi, tidak ada alasan jika dimasa prasejarah apabila manusia belum menciptakan sejarah, melainkan justru sejarah berawal dari fase prasejarah.

2. fase sejarah
    Gerakan ini dimulai pada tahun 1886, sekaligus menandai 2 hal, yaitu:
a. Berakhirnya satu-status manajemen sebagai seni semata dan menjadi satu-status karena sejak itu berstatus pula sebagi ilmu pengetahuan.
b. Berakhirnya fase sejarah dalam perkembangan manajemen dan tibanya fase modern yang dimulai pada tahun 1886 dan masih berlangsung terus pada masa sekarang.

3.fase modern
Fase ini ditandai dengan lahirnya Frederich w. Taylor. ia adalah pelopor scientific management, dan Hendry Fayol, pelopor sistematika manajemen. keduanya adalah pelaksanaan suatu organisasi. Taylor menyoroti pelaksana dan pimpinan tingkat atas dari suatu organisasi.


4. Pendekatan Sistem (Manajement Sistem)
Manajemen sistem adalah aliran yang memandang organisasi sebagai satu kesatan sinergisyang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan dan kinerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.

5. Pendekatan Kontingensi
Manajemen kontingensi mengembangkan berbagai pendekatan dan penerapkannya denngan menganalisis dan meneliti secara mendalam kondisi dan situasi. oleh karena itu, untuk situasi tertentu dignakan pendekatan yang relevan dan cocok secara manajerial. jadi, tidak memaksakan kehendak untuk menerapkan pendekatan yang sebenarnya tidak cocok untuk situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.

6. Pemdekatan Hubungan Antarmanusia baru
Pendekatan neo human relations movement bersifat holistik dan integral, dengan cara mengombinasikan sifat dasar dan karakter manusia dengan pendekatan ilmiah tentang organisasi.

7. Manajemen Birokrasi
Birokrasi dalam bahasa inggris adalah bureaucracy, berasal dari kata bureau (berarti meja) dan cratein (berarti kekuasaan). Artinya kekuasaan berada pada orang-orang yang dibelakang meja. 
Birokrasi manajemen berfungsi untuk mengoordinasikan secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang.

0 komentar:

Posting Komentar