HTML

HTML/JavaScript

Kamis, 24 Maret 2016

Cinta dan Motivasi

Ada Apa Dengan Cinta

Cinta dan motivasi jelas memiliki hubungan yang erat. cinta adalah motivas yang paling kuat.
Cinta adalah penggerak hati, pikiran, dan tindakan. Seseorang akan merasa tergerak hatinya saar sesuatu yang di cintainya disebutkan. Cinta menggerakan pecinta untuk mencari yang dicintainya.

Objek cinta itu sangat banyak. Mereka adalah ujian bagi kita semua. Cinta terhadap lawan jenis, cinta terhadap keluarga, vinta terhadap harta benda, cinta terhadap tanah air, dan cinta terhadap hal-hal lainnya.

Cinta Itu Adalah Tawanan
Apa yang dimaksud cinta itu adalah tawanan? Siapa yang ditawan? Cinta menawan hati. Sebab hati akan tunduk demi mengejar apa yang dicintainya. Banyak sekali orang yang rela melakukan apa pun demi yang dicintainya. "Gunung kan kudaki, lautan akan kusebrangi". begitu kata syair yang menggambarkan bagaimana hati tertawan oleh cintanya kepada seorang gadis pujaan.

Lihatlah....banyak orang yang melakukan segala cara untuk mendapatkan harta dan jabatan.
Yang haram di halalkan, apa pun dlakukan demi cntanya kepada harta dan jabatan.

Cinta selalu menggerkkan hati pada apa yang dia inginkan, Keinginan diri inilah yang disebut dengan hawa  nafsu. Sehingga dengan cinta ia menjadikan hatinya sebagai tawanan hawa nafsu, mengikuti apa yang dikatakan hawa nafsu dan menjadikan hawa nafsu dengan pimpinannya dalam hidup. Sehngga masuklah dia kedalam fitnah syahwat, yang menghalangi hatinya dari petunjuk dan rahmat.

Kemerdekaan Itu Datang Dari Tauhid
Tauhid membebaskan hati ini dari tawanan hawa nafsu. Bebas dari dari tawanan cinta harta, jabatan, popularitas, anak, lawan jenis, dan objek cinta yang berasal dari hawa nafsu. Bukan berarti, kita tidak lagi mencintai mereka. Namun, dengan kehadiran tauhid, maka hawa nafsu sudah bisa ditundukkan, sehingga cinta kita tidak lagi hanya digerakkan oleh hawa nafsu, tetapi digerakkan oleh cinta kita kepada Allah sebagai konsekuensi tauhid.
Anda akan terbebas dari kesedihan yang tidak perlu. Seseorang yang melakukan hal-hal yang dilarang agama demi cintanya, artinya belum ada tauhid pada dirinya, setidaknya masih sedikit. Orang yang hatinya sudah penuhi dengan cinta kepada Allah, tidak mungkin menduakan cintanya dengan sesuatu yang rendah. Tidak mungkin meninggalkan Allah (yang dicintainya) demi cinta kepada selainnya.

Kita boleh mencinta lawann jenis, namun kita tidak akan pernah melakukan yang dilarang seperti mendekati zina bahkan melakukan zina, bunuh diri, durhaka kepada orang tua, dan perbuatan munkar lainnya. Sebab perbuatan-perbuatan tersebut dimurkai oleh cinta sejati kita, yaitu Allah SWT sebagai cinta sejati kita. Satu-satunya cara mencintai terhadap lawan jenis adalah melalui pernikahan.Titik.

Begitu juga, cinta kita kepada keluarga, harta, jabatan, dan objek cinta lainnya tidak akan menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh Allah SWT sebagai cinta sejati kita.

0 komentar:

Posting Komentar