HTML

HTML/JavaScript

Kamis, 28 April 2016

Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit


0
Facial adalah jenis perawatan kulit yang sering dilakukan wanita. Namun, ada kalanya, setelah melakukan facial, tidak sedikit wanita malah mengalami keluhan di kulit wajahnya. Salah satu penyebabnya bisa jadi produk facial yang digunakan tidak sesuai dengan jenis kulit.

Maka itu, bukan hanya cermat memakai pembersih dan pelembab wajah, Anda juga perlu menyesuaikan jenis facial dengan tipe kulit. Hal itu karena setiap jenis kulit memiliki kebutuhan khusus dan perawatan berbeda, termasuk saat facial. 

Serviss Kathryn, pakar kecantikan dari Bliss yang berbasis di di LA, Amerika Serikat, menyampaikan facial apa saja yang cocok untuk berbagai jenis kulit.

- Kulit kering
Kondisi kulit kering dipicu kekurangan minyak atau lemak alami, sehingga rentan terhadap dehidrasi. Karena kulit kekurangan air, siklus pengelupasan (eksfoliasi) alami kulit melambat. Facial, yang meliputi pengelupasan kulit secara lembut menggunakan enzim adalah cara terbaik membuat kulit kering menjadi lembab dan terlihat cerah. 

Kulit kering juga membutuhkan minyak dan air untuk meningkatkan kelembaban kulit. Maka itu, Serviss menyarankan jenis perawatan facial, seperti masker, bisa membantu penetrasi produk ke dalam kulit. Pilih masker berbentuk krim yang diperuntukkan untuk kulit kering.

- Kulit berminyak
Kulit berminyak memproduksi minyak lebih dari yang diperlukan kulit. Minyak ini merupakan magnet kotoran, seperti sel kulit mati, bekas riasan, polutan, yang kemudian menyumbat pori-pori. Seiring waktu, penyumbatan menjadi keras, yang bisa diibaratkan plak di bagian gigi. Untuk mengatasi masalah ini, lakukan facial kimia yang menggunakan asam glikolat atau asam salisilat yang akan menembus ke dalam pori-pori dan membersihkan penyumbatan. Kulit berminyak juga membutuhkan tindakan ekstraksi untuk menghilangkan kotoran seperti komedo mengeras di pori-pori.

- Kulit kombinasi
Tipe kulit kombinasi adalah kondisi pada area kulit yang kering dan juga berminyak. Sehingga, kulit membutuhkan perawatan ekstra. Facial dengan enzim, kimia atau mikrodermabrasi bisa dilakukan. Ekstrasi juga dibutuhkan terutama di daerah T untuk mengeluarkan komedo dan membuka penyumbatan pori-pori. Masker juga diperlukan dan jenis yang bisa digunakan adalah masker kolagen untuk membuat wajah lembab dan kondisi kulit stabil.

- Kulit sensitif
Untuk kulit sensitif, perawatan facial yang dilakukan perlu lebih hati-hati. Sebelum melakukan facial, katakan pada terapis bahwa kulit Anda sangat sensitif. Eksfoliasi dalam facial sangat dibutuhkan. Karena itu, pilihlah jenis produk berbasis enzim. Hal itu disebabkan produk berbasis ensim bisa membersihkan kulit efektif dan tidak menimbulkan iritasi. Pilih juga produk yang tidak memiliki aroma. Biasanya, bahan yang menimbulkan aroma harum pada produk facial menimbulkan iritasi kulit.

Related Posts:

  • Keajaiban Srikaya Srikaya menyimpan sejuta khasiat kesehatan. Buah yang juga disebut sebagai custard apel atau sugar apple oleh pelaut Inggris ini, salah satunya bermanfaat untuk kecantikan. Srikaya mengandung antioksidan, seperti vitamin C,… Read More
  • Belimbing Ampuh Tangkai Radikal Bebas Buah yang satu ini memang tidak sepopuler buah pencuci mulut lainnya. Padahal bila matang, buah ini memiliki rasa manis yang menyegarkan. Belimbing buah asli India dengan bentuk unik itu ada dua jenis, belimbing manis (Av… Read More
  • Bahasa Tubuh Bayi dan Artinya Bayi yang berusia beberapa bulan memang belum bisa berbicara, sehingga salah satu komunikasinya hanya melalui tangisan dan bahasa tubuh. Tapi orang tua bisa mempelajari bahasa tubuh si bayi untuk mengetahui keinginannya. Ba… Read More
  • Lampu Warna Biru, Pengusir Kantuk Pengganti Kopi yang Tak Pakai Beser Kopi terbukti paling ampuh untuk mengusir rasa kantuk. Namun efek samping kopi kurang disukai para pengendara mobil karena bikin beser dan harus sering-sering berhenti mencari toilet. Alternatifnya, pasang saja lampu biru di… Read More
  • 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membedong Bayi Masyarakat Asia termasuk Indonesia masih mempercayai tradisi membedong atau membungkus bayi yang baru lahir dengan selimut agar kakinya lurus. Tetapi jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar, membedong bayi dapat mening… Read More

0 komentar:

Posting Komentar