Makanan tanpa garam pastinya hambar dan sangat tidak nyaman di lidah. Namun pakar kesehatan mengingatkan asupan garam perlu dibatasi agar terhindar dari penyakit tekanan darah seperti stroke dan jantung. Berapa konsumsi garam yang ideal?
Laporan Medical Research Council (MRC) menyebutkan rata-rata orang dewasa di AS mengonsumsi garam 9,5 gram per hari. Sebanyak tiga perempat garam yang dikonsumsi itu berasal dari makanan olahan dan 10 persen lagi ditemukan dalam masakan di rumah.
Dr Susan Jebb, Kepala Gizi dan Penelitian Kesehatan MRC di kantornya Cambridge seperti dikutip timesonline, Rabu (28/10/2009) mengatakan konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa sebesar 6 gram. Dengan konsumsi garam 6 gram per hari, bisa mengurangi risiko stroke 13 persen dan risiko penyakit jantung 10 persen.
Meskipun rekomendasi itu digugat oleh pihak industri, namun Professor Peter Aggett dari University of Central Lancashire dan Paul Lincoln, Direktur National Heart Forum, sepakat konsumsi garam dalam jumlah tinggi memang sangat berbahaya.
Menurut Dr Jebb mengurangi asupan garam sama sekali tidak membahayakan tubuh. Meskipun idenya soal kebijakan publik untuk mengurangi garam mendapat tentangan keras karena khawatir penurunan konsumsi garam yang secara drastis akan berakibat fatal.
Peneliti lain Catherine Collins, kepala gizi di St George's Hospital London justru menilai pengurangan konsumsi garam hanya cocok untuk orang yang memiliki kadar tekanan darah tinggi.
"Bagi orang yang tidak memiliki hipertensi, tidak ada manfaat yang bisa didapat dari mengurangi garam secara drastis," katanya.
Garam atau natrium klorida adalah zat yang penting penting bagi kesehatan. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan natrium untuk mengatur keseimbangan cairan serta mengatur saraf dan otot agar berfungsi dengan baik.
Terlalu sedikit garam dapat menyebabkan gangguan mental, ketidakmampuan berkonsentrasi dan dalam kasus yang ekstrim bisa berakibat fatal mengalami Hiponatremia.
Namun begitu pakar kesehatan sepakat untuk memberikan rekomendasi penggunaan garam berdasarkan usia:
Laporan Medical Research Council (MRC) menyebutkan rata-rata orang dewasa di AS mengonsumsi garam 9,5 gram per hari. Sebanyak tiga perempat garam yang dikonsumsi itu berasal dari makanan olahan dan 10 persen lagi ditemukan dalam masakan di rumah.
Dr Susan Jebb, Kepala Gizi dan Penelitian Kesehatan MRC di kantornya Cambridge seperti dikutip timesonline, Rabu (28/10/2009) mengatakan konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa sebesar 6 gram. Dengan konsumsi garam 6 gram per hari, bisa mengurangi risiko stroke 13 persen dan risiko penyakit jantung 10 persen.
Meskipun rekomendasi itu digugat oleh pihak industri, namun Professor Peter Aggett dari University of Central Lancashire dan Paul Lincoln, Direktur National Heart Forum, sepakat konsumsi garam dalam jumlah tinggi memang sangat berbahaya.
Menurut Dr Jebb mengurangi asupan garam sama sekali tidak membahayakan tubuh. Meskipun idenya soal kebijakan publik untuk mengurangi garam mendapat tentangan keras karena khawatir penurunan konsumsi garam yang secara drastis akan berakibat fatal.
Peneliti lain Catherine Collins, kepala gizi di St George's Hospital London justru menilai pengurangan konsumsi garam hanya cocok untuk orang yang memiliki kadar tekanan darah tinggi.
"Bagi orang yang tidak memiliki hipertensi, tidak ada manfaat yang bisa didapat dari mengurangi garam secara drastis," katanya.
Garam atau natrium klorida adalah zat yang penting penting bagi kesehatan. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan natrium untuk mengatur keseimbangan cairan serta mengatur saraf dan otot agar berfungsi dengan baik.
Terlalu sedikit garam dapat menyebabkan gangguan mental, ketidakmampuan berkonsentrasi dan dalam kasus yang ekstrim bisa berakibat fatal mengalami Hiponatremia.
Namun begitu pakar kesehatan sepakat untuk memberikan rekomendasi penggunaan garam berdasarkan usia:
- 0-6 bulan 1 gram
- 7-12 bulan 1 gram
- 1-3 tahun 2 gram
- 4-6 tahun 3 gram
- 7-10 tahun 5 gram
- 11-14 tahun 6 gram
- Dewasa 6 gram.
0 komentar:
Posting Komentar